PT Liga Indonesia memutuskan tak akan menggelar babak 8 besar dan semifinal Piala Indonesia 2010 di Jakarta. Keputusan ini didasarkan pada pengalaman buruk yang dialami PT Liga pada musim-musim sebelumnya.
"Kita pernah punya pengalaman di GBK (Gelora Bung Karno). Semifinal bermasalah, finalnya terpaksa migrasi ke tempat lain," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, dalam jumpa pers, Selasa, 2 Juni 2010.
Pengalaman buruk yang dimaksud Joko adalah semifinal Liga Indonesia 2007/2008. Saat itu bentrokan yang melibatkan pendukung Persipura dan Persija, The Jakmania pecah di Senayan.
Satu orang bahkan harus meregang nyawa akibat kejadian ini. Anggota The Jakmania Fathul M ditemukan tewas usai diserang pendukung Persipura saat hendak menyaksikan Persija bertanding lawan Sriwijaya FC.
Akibat kejadian ini, pihak Polda Metro Jaya meminta agar final tidak digelar di Jakarta. PT Liga Indonesia atau dulu dikenal dengan nama Badan Liga Indonesia pun terpaksa memindahkannya ke Stadion si Jalak Harupat, Bandung.
"Di sini (Jakarta) dua partai besar yang berdekatan memang sangat riskan untuk digelar," tegas Joko tanpa menyebutkan calon tuan rumah bagi babak 8 besar dan semifinal Piala Indonesia 2010.
Suporter Persija, The Jakmania juga terlibat keributan dengan warga di beberapa tempat usai menyaksikan pertandingan Persija vs Persema, 30 Mei 2010. Akibat kejadian ini, pihak Polda Metro Jaya akhirnya tidak mengizinkan perang bintang Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 digelar di Jakarta.
Padahal duel yang akan mempertemukan juara ISL 2009/2010, Arema dan tim All Star ini rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 6 Juni 2010. Meski tidak merubah jadwal laga, PT Liga Indonesia terpaksa memindahkan even ini ke Malang.
Piala Indonesia sendiri masih memasuki babak 16 besar. Hari ini, Grup J masih menyisakan pertandingan antara Persija vs Persisam di Stadion Manahan Solo dan Sriwijaya FC vs PSMP di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang. • VIVAnews
"Kita pernah punya pengalaman di GBK (Gelora Bung Karno). Semifinal bermasalah, finalnya terpaksa migrasi ke tempat lain," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, dalam jumpa pers, Selasa, 2 Juni 2010.
Pengalaman buruk yang dimaksud Joko adalah semifinal Liga Indonesia 2007/2008. Saat itu bentrokan yang melibatkan pendukung Persipura dan Persija, The Jakmania pecah di Senayan.
Satu orang bahkan harus meregang nyawa akibat kejadian ini. Anggota The Jakmania Fathul M ditemukan tewas usai diserang pendukung Persipura saat hendak menyaksikan Persija bertanding lawan Sriwijaya FC.
Akibat kejadian ini, pihak Polda Metro Jaya meminta agar final tidak digelar di Jakarta. PT Liga Indonesia atau dulu dikenal dengan nama Badan Liga Indonesia pun terpaksa memindahkannya ke Stadion si Jalak Harupat, Bandung.
"Di sini (Jakarta) dua partai besar yang berdekatan memang sangat riskan untuk digelar," tegas Joko tanpa menyebutkan calon tuan rumah bagi babak 8 besar dan semifinal Piala Indonesia 2010.
Suporter Persija, The Jakmania juga terlibat keributan dengan warga di beberapa tempat usai menyaksikan pertandingan Persija vs Persema, 30 Mei 2010. Akibat kejadian ini, pihak Polda Metro Jaya akhirnya tidak mengizinkan perang bintang Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 digelar di Jakarta.
Padahal duel yang akan mempertemukan juara ISL 2009/2010, Arema dan tim All Star ini rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 6 Juni 2010. Meski tidak merubah jadwal laga, PT Liga Indonesia terpaksa memindahkan even ini ke Malang.
Piala Indonesia sendiri masih memasuki babak 16 besar. Hari ini, Grup J masih menyisakan pertandingan antara Persija vs Persisam di Stadion Manahan Solo dan Sriwijaya FC vs PSMP di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang. • VIVAnews